Jumat, 1 Maret 2013 - Jika objek
di seputar HD 100546 itu sudah dikonfirmasi sebagai pembentukan planet
yang terbenam dalam cakram gas dan debu, maka itu akan menjadi
laboratorium yang unik untuk mempelajari proses terbentuknya sistem
planet baru.
Dengan menggunakan Teleskop
Very Large ESO, para astronom memperoleh pengamatan langsung yang
pertama pada pembentukan sebuah planet yang masih terbenam dalam cakram
tebal gas dan debu. Andai terkonfirmasi, penemuan ini akan sangat
memperluas pemahaman kita tentang bagaimana planet terbentuk dan
memungkinkan para astronom untuk menguji teori-teori saat ini
berdasarkan target yang teramati.
Tim internasional yang dipimpin
Sascha Quanz (ETH Zurich, Swiss) mempelajari cakram gas dan debu yang
mengelilingi bintang muda HD 100546, tetangga dekat berjarak sekitar 335
tahun cahaya dari bumi. Mereka dikejutkan dengan apa yang tampaknya
seperti proses pembentukan sebuah planet, masih berbenam dalam cakram
material di seputar bintang muda. Calon planet itu akan menjadi gas
raksasa yang mirip dengan Jupiter.
“Sejauh ini, pembentukan planet
menjadi topik yang sebagian besar ditangani dengan simulasi komputer,”
ungkap Sascha Quanz,
“Jika temuan kami ini memang pembentukan sebuah
planet, maka untuk pertama kalinya para ilmuwan akan bisa mempelajari
proses pembentukan planet serta interaksi pembentukan sebuah planet
dengan lingkungan tempat kelahirannya secara empiris pada tahap yang
sangat awal.”
HD 100546 merupakan objek yang mudah dipelajari dengan baik. Di
sekitar bintang tersebut diduga terdapat pula sebuah planet raksasa yang
mengorbit sejauh enam kali jarak bumi-matahari. Sedangkan calon planet
yang baru ditemukan terletak di wilayah luar sistem, sekitar sepuluh
kali lebih jauh[1].
Calon
planet di seputar HD 100546 terdeteksi sebagai gumpalan samar dalam
cakram di sekeliling bintang, yang terungkap berkat kehandalan instrumen
optik adaptif NACO pada Teleskop Very Large ESO, dikombinasi dengan
teknik analisis data terbaru. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan coronagraph
khusus pada NACO, yang beroperasi pada panjang gelombang inframerah dan
meredam cahaya cemerlang yang berasal dari bintang di lokasi calon
protoplanet[2].
Berdasarkan teori saat ini, planet raksasa bertumbuh dengan menangkap gas dan debu yang tersisa dari pembentukan bintang[3].
Dengan mempelajari gambar terbaru cakram di sekeliling HD 100546, para
astronom menemukan beberapa fitur yang mendukung hipotesis protoplanet
tersebut. Struktur-struktur dalam cakram berdebu di sekeliling bintang,
yang bisa disebabkan oleh interaksi antara planet dan cakram, ditemukan
di dekat protoplanet. Selain itu, terdapat pula beberapa indikasi bahwa
di sekeliling protoplanet tersebut berpotensi memanas akibat proses
pembentukan.
Adam Amara, anggota lain dalam tim, sangat antusias dengan penemuan
ini. “Penelitian ekstrasurya adalah salah satu batasan baru yang paling
menarik dalam astronomi, dan pencitraan langsung pada planet masih
merupakan bidang baru, sangat diuntungkan dengan kemajuan terbaru di
berbagai instrumen dan metode analisis data. Pada penelitian kali ini,
kami menggunakan teknik analisis data yang dikembangkan untuk riset
kosmologis, menunjukkan bahwa fertilisasi lintas-gagasan di antara
berbagai bidang dapat menghasilkan kemajuan yang luar biasa.”
Meskipun
protoplanet menjadi penjelasan yang paling mungkin dalam pengamatan
ini, namun hasil dari penelitian memerlukan pengamatan lebih lanjut
untuk mengkonfirmasi keberadaan planet dan mengabaikan skenario-skenario
masuk akal lainnya. Di antara beberapa penjelasan lainnya, bisa
dimungkinkan jika sinyal yang terdeteksi berasal dari sumber latar
belakang. Bisa dimungkinkan pula jika objek yang baru terdeteksi itu
bukanlah protoplanet, melainkan planet yang sudah sepenuhnya terbentuk
dan keluar dari orbitnya lebih mendekat pada bintang. Jika objek di
seputar HD 100546 itu sudah dikonfirmasi sebagai pembentukan planet yang
terbenam dalam cakram gas dan debu, maka itu akan menjadi laboratorium
yang unik untuk mempelajari proses terbentuknya sistem planet baru.
Catatan:
[1]^Calon
protoplanet mengorbit bintang induknya sejauh 70 kali lipat jarak
bumi-matahari. Jarak ini sebanding dengan ukuran orbit planet-planet
kerdil di luar Tata Surya seperti Eris dan Makemake. Lokasi itu menjadi
kontroversial karena tidak sesuai dengan teori pembentukan planet saat
ini. Untuk sekarang, belum jelas apakah calon planet itu sudah lama
berada dalam posisi saat ini dari sejak pembentukannya ataukah
bermigrasi dari wilayah bagian dalam sistem.
[2]^Tim riset menggunakan fitur khusus yang disebut pelat fase penghalusan untuk meningkatkan kontras gambar dekat dengan bintang.
[3]^Untuk
mempelajari pembentukan planet, para astronom tidak bisa melihatnya
pada tata surya kita, karena semua planet di lingkungan kita sudah
terbentuk lebih dari empat miliar tahun lalu. Namun selama
bertahun-tahun, teori-teori tentang pembentukan planet sangat
dipengaruhi dengan apa yang bisa dilihat astronom dalam lingkungan
lokal mengingat tidak ada planet lain yang diketahui. Sejak tahun 1995,
saat ditemukannya planet ekstrasurya pertama di sekitar bintang mirip
matahari, berlanjut dengan temuan beberapa ratus sistem planet,
terbukalah peluang baru bagi para ilmuwan untuk mempelajari pembentukan
planet. Namun hingga kini, belum pernah ada proses pembentukan yang
berhasil “tertangkap basah”, meskipun tetap terbenam dalam cakram
material di seputar bintang induknya.
Kredit: European Southern Observatory – ESO
Jurnal: Sascha P. Quanz, Adam Amara, Michael R. Meyer, Matthew A. Kenworthy, Markus Kasper, and julien H. Girard. A YOUNG PROTOPLANET CANDIDATE EMBEDDED IN THE CIRCUMSTELLAR DISK OF HD100546. ApJ Letters, 2013 (in press)
Jurnal: Sascha P. Quanz, Adam Amara, Michael R. Meyer, Matthew A. Kenworthy, Markus Kasper, and julien H. Girard. A YOUNG PROTOPLANET CANDIDATE EMBEDDED IN THE CIRCUMSTELLAR DISK OF HD100546. ApJ Letters, 2013 (in press)
0 comments:
Post a Comment