Monday, April 22, 2013

Selasa, 13 Maret 2012 - Ada studi mengatakan kalau pemain games itu kesepian, kegemukan, dan depresi. Tetapi ada juga dampak positif dari video games.

Berikut dampak positif video games:

Meningkatkan Ketajaman Penglihatan

Studi yang dilakukan oleh University of Rochester menemukan kalau video games meningkatkan ketajaman penglihatan. Untuk melakukan studi ini, tim peneliti Rochester mencari mahasiswa yang jarang bermain games. Setelah itu, para peneliti membagi mahasiswa kedalam dua kelompok, pertama bermain   Unreal Tournament dan separuhnya lagi bermain   Tetris dalam waktu satu bulan.
Setelah 30 hari, kelompok Unreal meningkatkan ketajaman penglihatannya 20 persen pada tes mata. Studi lain dari Rochester menggunakan games FPS meningkatkan ketajaman mata secara mingguan jika dimainkan 50 jam dalam Sembilan minggu. Kali ini, pemain Unreal menunjukkan 43 persen peningkatan dalam kemampuan mereka membedakan berbagai jenis arsiran abu-abu.
Dan bagaimana pemain Tetris? Tidak menunjukkan peningkatan ketajaman penglihatan.
Jurnal:
 Green, C.S. & Bavelier, D. (2007). Action video game experience alters the spatial resolution of attention. Psychological Science, 18(1), 88-94
Li, R., Polat, U., Makous, W. & Bavelier, D. (2009). Enhancing the contrast sensitivity function through action video game playing. Nature Neuroscience

Menghilangkan Stress Pasca-Trauma

Para psikolog dari universitas Oxford memaparkan 40 relawan sehat pada sederetan gambar yang sangat mengesalkan. Setelah deretan gambar ini, separuh kelompok bermain Tetris dan separuh lainnya duduk tanpa melakukan apapun. Dalam minggu-minggu selanjutnya, mereka yang bermain Tetris mengalami lebih sedikit ingatan traumatis daripada yang tidak. Studi berspekulasi kalau kekuatan game Tetris yang analitis jangka pendek memotong kemampuan subjek menyimpan ingatan inderawi jangka panjang. Walau begitu, Tetris hanya dapat menghilangkan peristiwa traumatis yang terjadi dalam enam jam sebelumnya.
Jurnal:
Holmes EA, James EL, Coode-Bate T, Deeprose C (2009) Can Playing the Computer Game “Tetris” Reduce the Build-Up of Flashbacks for Trauma? A Proposal from Cognitive Science. PLoS ONE 4(1): e4153. doi:10.1371/journal.pone.0004153

Kemungkinan Membuat Anda Menjadi Baik

Studi dari Iowa State menemukan hal ini. Para peneliti meminta 161 siswa bermain satu dari enam permainan: tiga berjenis kekerasan dan tiga pro-sosial. Setelah 20 menit bermain, gamer dipasangkan dan memberikan pasangan mereka 10 teka-teki dengan mengetahui kalau temannya akan mendapat sertifikat jika berhasil memecahkan teka-teki. Menariknya, gamer pro-sosial cenderung membantu pasangannya memecahkan teka-teki. Gamer kekerasan tidak mau.
Games pro-sosial sepertinya mendorong anak-anak memperoleh mood yang baik. Dan sebuah studi di Jerman juga mendukung hal ini. Dalam studi tersebut, bermain Lemmings (yang melibatkan menyelamatkan Lemming yang ingin bunuh diri) membuat mereka cenderung pro-sosial setelah bermain.
Jurnal
Gentile, D. A., Anderson, C. A., Yukawa, N., *Saleem, M., Lim, K. M., Shibuya, A., Liau, A. K., Khoo,
A., Bushman, B. J., Huesmann, L. R., & Sakamoto, A. (2009). The effects of prosocial video
games on prosocial behaviors: International evidence from correlational, longitudinal, and
experimental studies.
Greitemeyer T, Osswald S. Playing prosocial video games increases the accessibility of prosocial thoughts. J Soc Psychol. 2011 Mar-Apr;151(2):121-8.

Membantu Melacak Penyebaran Penyakit

 Bulan September 2005 pernah kejadian adanya penyebaran wabah “Corrupted Blood”, sebuah wabah virtual, yang menyebar di dunia Azeroth, membunuh segalanya dalam jalurnya. Para programmer WoW marancang wabah ini hanya akan menginfeksi pemain level tinggi, namun sesuatu menyebabkan wabah juga menyerang pemain level rendah.
Sementara para programmer mencari cara mengkarantina infeksi ini, beberapa ilmuan menemukan kalau pandemic ini meniru penyebaran penyakit di dunia nyata, khususnya terkait respon manusia. Epidemiologis biasanya bertopang pada data historic dan statistic untuk memprediksi arah wabah, namun dengan insiden Corrupted Blood mereka memiliki laboratorium digital dimana orang melarikan diri dari kota-kota, mengambil resiko menyelamatkan orang sakit, dan ketakutan.
Para peneliti kesehatan public mendapatkan alat analisis baru dari wabah penyakit gamers online ini dan karenanya Warcraft memberi sumbangan pada kemajuan sains.
Jurnal
Eric T Lofgren , Nina H Fefferman. The untapped potential of virtual game worlds to shed light on real world epidemics. The Lancet Infectious Diseases, Volume 7, Issue 9, Pages 625 – 629, September 2007

 Meningkatkan Kesehatan Manula

Para peneliti dari Universitas Illonis meminta satu kelompok relawan manula bermain Rise of Nations selama 23,5 jam dan kelompok lain hanya duduk-duduk saja. Setelah satu hari bermain games strategi real-time, kelompok pertama memperoleh peningkatan multi-tasking, konsentrasi, dan ingatan jangka pendek, semua sambil merasa senang.
Sementara itu, para peneliti dari Universitas Rochester dan Universitas Queensland mempelajari otak para gamers yang bermain  Medal of Honor dan Tetris. pemain MoH, yang multitasking dalam dunia 3D, memiliki skor tes kognitif lebih tinggi dari pemain Tetris, yang sibuk pada satu blok saja setiap saat.
 Jurnal
Basak C, et al “Can train­ing in a real-time strat­egy video game atten­u­ate cog­ni­tive decline in older adults?” Psy­chol Aging 2008; DOI: 10.1037/a0013494.
Boot, W. R., Kramer, A. F., Simons, D. J., Fabi­ani, M. & Grat­ton, G. (2008) The effects of video game play­ing on atten­tion, mem­ory, and exec­u­tive con­trol. Acta Psy­cho­log­ica, 129, 387–398.

Memberi Pengetahuan Bedah

Para peneliti Iowa State University meminta dokter dan warga sekolah medis bermain tiga games yang menguji skill motorik dan koordinasi mata-tangan. Para dokter bedah yang bermain setidaknya tiga jam seminggu melakukan pembedahan laparoskopik 27 persen lebih cepat dan 37% lebih sedikit kesalahan. Perlu diketahui, pembedahan laparoskopik menggunakan kamera optic dan joystick untuk navigasi di dalam saluran darah di tubuh. Manfaat dari bermain games ini cukup signifikan.
Jurnal
Rosser, J.C. “Video Game and Laparoscopic Surgery, Medicine Meets Virtual Reality Conference” Newport Beach, CA, January 16, 2004.
Referensi dampak negatif video games:
  1. James B Weaver III, Darren Mays, Stephanie S Weaver, Wendi Kannenberg, Gary L Hopkins, Dogan Eroglu, Jay M Bernhardt. Health-Risk Correlates of Video-Game Playing Among Adults. American Journal of Preventive Medicine, Volume 37, Issue 4 (October 2009)
  2. Kannenberg, W., Riggs, M., Hopkins, G. L., Weaver, J. B., III, Weaver, S. S., McBride, D. C., & Stevens, J. V., Jr. (October, 2008). Video gaming: Emerging “New Media” Determinant for Adult Obesity. American Public Health Association, San Diego, CA.
  3. Brian A Primack. Video Games: Play or ‘Playlike Activity’? American Journal of Preventive Medicine, Volume 37, Issue 4 (October 2009)

0 comments:

Post a Comment